KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya dan rido-Nyalah penulisan laporan penelitian dengan judul “PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KECEPATAN TUMBUH” ini dapat diselesaikan.
Bermacam halangan terkadang menghambat pembuatan goresan yang mungkin masih jauh dari sebutan laporan penelitian. Akan tetapi, berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan penelitian ini terselesaikan.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang membantu penulisan laporan penelitian ini.
Sesungguhnya yang benar hanya dari Allah SWT semata dan yang salah adalah kelemahan penulis.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Pasir Pengaraian, 28 September 2010
Penulis
(i)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR ISI . .......................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...........................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................2
1.4 Manfaat Penelitian ......................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori................................................3
A. Perkecambahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
B. Pertumbuhan Primer . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
C. Pertumbuhan Sekunder . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.2 Hipotesa....................................................4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel....................................................5
3.2 Rancangan Penelitian........................................5
A. Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
B. Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
3.3 Data........................................................6
3.4 Pemecahan Masalah...........................................7
A. Pertanyaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
B. Jawaban . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
C. Grafik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................9
3.2 Saran.......................................................9
3.3 Daftar Pustaka............................................10
3.4 Alamat Web.................................................10
(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui apa pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan tumbuh kecambah.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh kecambah ?
2. Mana yang lebih cepat tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat terang atau gelap ?
3. Apakah perbedaan kecambah yang ditanam di tempat terang dengan kecambah yang ditanam di tempat gelap ?
3. Tujuan
Membandingkan kecepatan tumbuh tumbuhan di tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui
efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif.
efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pewrtumbhan primer dan sekunder.
A. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi(tidur). Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
B. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
C. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae.
2. Hipotesa
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan di tempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. VARIABLE
Variabel kontrol : kapas, jumlah air, ukuran dan kualitas biji, kacang hijau, wadah.
Variabel bebas : intensitas cahaya matahari pada tempat
peletakan percobaan.
peletakan percobaan.
Variabel terikat : panjang batang kecambah, warna daun,
keadaan batang kecambah.
2. RANCANGAN PENELITIAN
Alat dan Bahan
1. Dua buah wadah yang diisi tanah, kapas atau media lainnya.
2. Mistar dan Alat Tulis
3. Air secukupnya
4. 20 biji kacang hijau (phaseolus radiatus)
Cara Kerja
1. Tanamlah 10 biji phaseolus radiates dalam masing-masing wadah. Berilah label atau tanda pada kedua wadah, masing-masing wadah I dan wadah II.
2. Letakkan wadah I di tempat gelap, siram setiap hari selama 7 hari.
3. Jika biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang (tinggi kecambah) dari kedua tanaman di wadah tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung batang.
4. Lakukan pengukuran tersebut selama 7 hari.
5. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah setiap hari untuk setiap wadah. Di hari ke 7, hitunglah rata-rata tinggi kecamnah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
6. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah phaseolus radiates.
7. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya.
3. DATA
Table. Pengamatan pertumbuhan kecambah di tempat terang
Hari/tanggal | Tinggi kecambah dalam millimeter | Rata-Rata | |||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | ||
Rabu | 6 | 5 | 4 | 4 | 5 | 5 | 7 | 6 | 8 | 6 | 5.6 |
Kamis | 8 | 7 | 7 | 6 | 7 | 8 | 9 | 11 | 12 | 8 | 10.2 |
Jumat | 15 | 12 | 16 | 12 | 11 | 12 | 11 | 12 | 14 | 13 | 12.8 |
Sabtu | 60 | 17 | 27 | 22 | 15 | 18 | 20 | 22 | 15 | 15 | 23.1 |
Minggu | 75 | 33 | 61 | 52 | 49 | 64 | 63 | 55 | 55 | 88 | 59.5 |
Senin | 85 | 63 | 76 | 66 | 67 | 70 | 68 | 70 | 65 | 89 | 71.9 |
Selasa | 105 | 67 | 85 | 79 | 74 | 75 | 70 | 78 | 78 | 90 | 80.1 |
Rata-rata | 50.5 | 29 | 39.4 | 34.4 | 32.5 | 36 | 35 | 36.2 | 35 | 44 | 37.6 |
Table. Pengamatan pertumbuhan kecambah di tempat gelap
Hari/tanggal | Tinggi kecambah dalam millimeter | Rata-Rata | |||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | ||
Rabu | 8 | 7 | 6 | 7 | 7 | 8 | 0 | 0 | 9 | 9 | 6.1 |
Kamis | 12 | 10 | 12 | 14 | 14 | 13 | 5 | 0 | 15 | 53 | 14.8 |
Jumat | 50 | 35 | 51 | 59 | 56 | 45 | 11 | 0 | 55 | 53 | 41.5 |
Sabtu | 100 | 90 | 97 | 115 | 129 | 128 | 15 | 12 | 151 | 120 | 95.7 |
Minggu | 115 | 120 | 155 | 120 | 155 | 140 | 46 | 30 | 145 | 150 | 117.6 |
Senin | 135 | 138 | 169 | 151 | 170 | 163 | 71 | 61 | 149 | 165 | 137.2 |
Selasa | 156 | 145 | 170 | 161 | 181 | 173 | 100 | 91 | 155 | 168 | 150 |
Rata-rata | 82.2 | 77.8 | 94 | 89 | 101 | 95 | 35 | 27 | 97 | 102 | 80 |
4. PEMECAHAN MASALAH
PERTANYAAN
1. Apakah ada perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat terang dan di tempat gelap? Jelaskan!
2. Apa akibatnya jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup lama? Jelaskan!
3. Menurtmu manakah yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman, di tempat gelap atau di tempat terang? Jelaskan!
4. Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman!
JAWABAN
1. Ada, kecambah yang tumbuh di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dari pada kecambah yang tumbuh di tempat terang karena cahaya dapat menguraikan hormon auksin yang dapat menghambat pertumbuhan.
2. Kecambah yang berada di tempat gelap ternyata tumbuh lebih cepat, tetapi daunnya kecil, tipis kekuningan, batangnya lemah dan airnya tidak banyak.
3. Menurut saya pertumbuhan tanaman ditempat terang lebih baik dari pada di tempat gelap, karena di tempat terang daunnya tumbuh dengan cepat dan relatif tebal, batangnya kuat, akarnya tumbuh banyak karena kecambah ini mendapatkan sinar matahari langsung, kecambah mengandung sedikit air, banyak mengandung gula, jaringan palisadenya berlapis - lapis, lapisan kutikula menebal, sehingga daun menjadi lebih tebal dan sempit.
4. Tumbuhan memerlukan cahaya untuk tumbuh. Banyaknya cahaya yang diperlukan setiap tanaman tidak selalu sama. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi dan merangsang pembungaan.
GRAFIK
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari Pengamatan pertumbuhan kecambah phaseolus radiates yang telah saya lakukan, saya mengambil kesimpulan bahwa kecambah yang mendapat intensitas cahaya rendah akan lebih cepat tinggi dari pada kecambah yang mendapat intensitas cahaya tinggi.
Tetapi kecambah yang ditanam di tempat yang intensitas cahayanya tinggi akan mempunyai kualitas yang lebih baik dari pada kecambah yang ditanam di tempat yang intensitas cahayanya rendah.
SARAN
Dalam melakukan pengamatan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam pengukuran maupun dalam penganalisaan. Saran saya Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir
Yang benar dari Allah SWT dan yang salah datang dari penulis.
Daftar Pustaka
Erlangga.biologi.SMA kelas XII
Bumi Aksara.biologi.SMA kelas XIII
Baseri, Sri Ngatin. 2006. Biologi KBK 2004 3A. Surabaya: Mapan.
Sukarno. 1995. Biologi 3. Jakarta : Balai Pustaka
SITUS WEB
Halaman dimana kita bisa mendownload atau menyalin laporan penelitian ini.
Halaman sebagai pedoman kerangka laporan ini.
Halaman untuk pengaruh media tanam pada kecambah.
Jackdics http://jackdics.wordpress.com/makalah/pengaruh-media-tanam-pada-perkecambahan-biji-kacang-hijau/
Halaman untuk pengaruh media tanam pada kecambah.
Halaman untuk contoh laporan biologi.
Halaman Format Laporan Penelitian.
2 komentar:
greattt
Anonim :: Thank you...
This is my school work...
and i want to share with the other student, if needed
Posting Komentar